Tanganku memegang sebuah kotak kecil yang ku simpan di atas
lemari bajuku. Kotak yang mengingatkanku tentangmu. Ketika aku membuka kotak
tersebut, aku memang kembali mengingatmu. Ternyata isi dari korak kecil ini
adalah smeua pemberian darimu.
Kamu tahu? Semenjak kamu pergi begitu saja dari hidupku, aku
merasa dunia ini sepi. Tak ada lagi kamu yang selalu mengantarkan bubur
kesukaanku. Tak ada lagi kamu yang menemaniku melalui malam yang sepi. Nyatanya
memang kau sudah pergi menjauh.
Sayang? Aku merindukanmu. Merindukan semua yang pernah kita
lalui. Kenangan tentangmu masih teringat jelas di fikiranku. Tapi itu dulu,
Saat ini aku sedang dekat dengan seorang wanita. Dia mirip sepertimu. Dia lucu,
baik, dan perhatian. Kami satu sekolah, dan aku menyukainya.
Rasa yang saat ini aku alami, sama seperti dulu kerika aku
menyukaimu. Awalnya, aku memang tidak bisa melupakanmu. Tapi karena aku
terbiasa tanpamu, sekarang aku sudah bisa menghilangkan perasaan ini padamu.
Mungkin kamu ada benarnya juga, kamu bilang “jatuh cinta itu
datang karena terbiasa” nyatanya memang begitu. Aku jatuh cinta adanya karena
terbiasa, biasa barengbareng, biasa
mengerjakam tugas bareng, sama seperti kita dulu.
Sayang, sampai detik ini. Ketika aku menuliskan surat ini.
Aku belum bisa menghilangkan kenangan kita. Walaupun kini aku mencintai wanita
lain. Tapi aku masih mengingat kenangan kita. Bukankah manusia tidak akan bisa
melupakan kenangan? Move on bukan berarti menghilangkan ingatan, tapi move on
itu berarti menghilangkan perasaan :)
Sekali lagi kau benar. Aku jatuh cinta padanya karena
terbiasa :)