Jumat, 16 Agustus 2013

Jatuh Cinta Karena Terbiasa (part1)

Katamu "aku yakin kamu pasti bisa jatuh cinta padanya. Ingat, jatuh cinta datang karena terbiasa"

Aku mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Ketika kita sedang makan di sebuah rumah makan yang sederhana. Saat kau menatapku, aku bisa merasakan tatapan itu lagi. Tatapan itu bilang padaku bahwa saat ini kau sedang membutuhkan seorang pria yang bisa ada disaat kau membutuhkannya. Aku tahu, tentu saja pria itu bukan aku.

Kau sedang mengharapkannya, seorang pria yang selama ini kau idamkan. Bagiku, pria itu sempurna. Sangat sempurna. Lalu kamu meneruskan pembicaraan kita yang sempat terputus tadi. "kau menyukainya?" tanyamu tiba-tiba. "bisa jadi, dia sama sepertimu, dia baik, manis, tapi rasanya sulit untuk mencintainya" ucapku dengan sedikit senyuman.

"kenapa? Bukankah wanita itu sama sepertiku? Lalu kenapa kau tak bisa mencintainya?" tanyamu lagi. "dia memang sama sepertimu. Tapi dia tak sepenuhnya bisa mengantikanmu! Dia hanya bisa mengisi seperempat hatiku. Dia tak bisa menggantikanmu!!" ucapku. Sepertinya airmata ku mulai menetes. Jangan salah sangka dulu, aku bukan pria lemah. Ketika hatinya merasa tersakiti, terkadang pria sekuat apapun, pasti akan menangis.

"sudahlah kau jangan menangis, aku tak bisa melihatmu menangis" ucapmu. Lalu kau menawarkan ku sebuah pelukan. Aku bisa merasakan itu lagi, pelukan yang hangat yang bisa membuat airmataku berhenti sejenak. "aku tak ingin kau terus mengharapkanku. Aku ingin melihatmu bahagia. Aku tahu, aku tidak akan bisa membuatmu bahagia, jadi pergilah bersamanya" ucapmu singkat.

"aku tahu, tapi aku lebih mencintaimu. Aku hanya sedikit menyukainya" ucapku. "aku yakin kamu pasti bisa jatuh cinta padanya. Ingat, jatuh cinta datang karena terbiasa" jawabmu. Kamu tersenyum tipis. Ah, aku merindukan senyuman itu.

"ya, kamu benar. Jatuh cinta datang karena terbiasa. Sama seperti kita dulu" ucapku. "pergilah, kau pasti bahagia bersamanya" ucapmu singkat. Kemudian kau pergi dengan menggandeng seorang pria yang daritadi memperhatikan kita dari luar cafe. Seorang pria yang kau cintai dan kau harapkan. Kau benar, jatuh cinta datang karena terbiasa. Jatuh cinta karena terbiasa. Aku akan mencobanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar