Aku kembali menatap kardus yang ada di depanku. Kardus ini
mengingatkan ku dengan seorang cowok yang pernah mengisi hari-hariku. Hubungan
ku dengannya bertahan cukup lama, hampir satu tahun. Hubungan yang awalnya
benar-benar membuatku bahagia, tetapi pada akhirnya membuatku kembali merasakan
sakit hati.
Jujur, ada sedikit kebencian yang terpendam di hati ini.
Tapi aku tidak bisa mengungkapkan ini padanya. Dia sungguh jahat!! Tak ada
sepatah kata maaf yang terucap dari mulutnya, seakan akan dia tak mempunyai
salah apapun padaku. Ini memang menyakitkan.
Aku kembali menatap kardus yang ada di depanku. Ada sebuah
boneka sapi yang mungil, aku masih mengingatnya. Boneka ini ia berikan saat aku
berulang tahun. Saat itu umurku masih 15 tahun. Waktu itu aku sedang istirahat
dan tiba-tiba dia datang kerumahku sambil membawa sebuah bungkusan kado. Aku
senang mengingatnya.
Dan ada sebuah sapu tangan berwarna biru, ini membuatku
kembali mengingat kejadian waktu itu.
“aku minta maaf karena sudah membuat kesepakatan gila
seperti ini, jujur aku kangen banget sama kamu, aku kira dengan tidak ada
komunikasi kita bisa berkosentrasi menghadapi Ujian Nasional, tapi aku salah,
ini malah membuatku tidak berkosentrasi. Aku kangen banget sama kamu” ucap dia
saat kami bertemu dirumahku.
“aku juga kangen banget sama kamu, iya aku maafin kok”
jawabku singkat.
“ini ada sapu tangan buat kamu. Simpan ini baik-baik yaa?
Fungsi dari sapu tangan ini, aku pengen ini bisa menghapus airmata kamu saat
aku nggak ada. Aku gak mau ngeliat kamu nangis sayang”
Bodoh!! Kenapa kenangan ini begitu melekat dalam pikiranku??
Kenapa ketika mengingat semua ini, aku jadi merasa ingin kembali lagi ke masa
lalu, masa dimana kita masih ada :’)
Kenyataannya sapu tangan ini memang sedikit membantuku, ini
selalu aku gunakan saat aku menangis, terutama saat aku menangisi nya. Hubungan
yang singkat dan begitu penuh cerita ini aku tuliskan di sebuah Diary kecil
milikku.
Saat aku sedang memikirkannya, saat kami sedang bertengkar,
semua saat-saat itu selalu aku tuliskan di Diary ini. Seperti anak kecil saja
yaa? Tolong jangan tertawakan ini, karena Diary ini akan benar-benar berarti
ketika seseorang yang kita sayangi pergi. Diary inilah satu-satunya saksi bisu
perjalanan hubungan ini.
Entah kenapa, rasanya sulit melupakan kenangan ini. Sosok
dia selalu saja ada di bayanganku, mungkin semua kenangan ini akan aku simpan
dalam-dalam, sampai ada sesosok laki-laki yang hadir dalam kehidupanku lagi,
yang bisa membangun rumah tangga yang baik. Ah! kenapa khayalanku semakin
tinggi saja!!
Aku akan menyimpan kenangan ini baik-baik.
Hubungan yang singkat tetapi di dalamnya memiliki sejuta
kenangan. Itulah kita 4 februari 2012 :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar